Senin, 06 Juli 2015

[One Day Ride] Jalan-jalan Sendirian ke Kebun Teh Nirmala

Bismillah...

Pada hari Sabtu tanggal  14 Desember 2014 yang lalu saya berkesempatan untuk One Day Ride ke Daerah di Kecamatan Nanggung, Bogor. sebenarnya dari awal saya tidak pernah memiliki rencana untuk keluar pada hari itu, dikarenakan hari tersebut saya tidak libur kerja, namun tiba-tiba saja pada pagi hari sebelum berangkat ke sekolah muncul niat dalam hati saya untuk melakukan ODR, adapun niat ini muncul karena memang rasanya sudah lama saya tidak jalan-jalan yang agak jauh dengan motor saya. Saya meminta izin kepada istri saya dan meminta istri saya untuk menyiapkan perlengkapan Riding saya, saya bilang ke istri saya bahwa hari itu saya akan jalan-jalan ke daerah Leuwiliang (Tepatnya di Kecamatan Nanggung , dan merupakan tetangga dari Kecamatan Leuwiliang). Saya katakan kepada istri saya bahwa saya akan start langsung dari sekolah.

Kemudian sekitar pukul 8.30 WIB saya izin kepada kepala sekolah dan kawan-kawan di kantor, saya katakan kepada mereka bahwa saya berniat untuk keluar sebentar untuk jalan-jalan. meskipun tujuan saya ini adalah masih satu wilayah dengan sekolah saya dan hanya berbeda kecamatan saja, namun jarak yang akan saya tempuh cukup memakan waktu dan tenaga, memakan waktu karena jaraknya lumayan jauh, yiatu sekitar 40 KM (berdasar keterangan teman saya yang rumahnya di daerah sini, dan karena saya melepas panel meter motor saya, saya tidak bisa mengukur jarak ke tempat itu dengan akurat). oleh karena itulah saya menyiapkan segala sesuatunya dengan serius, selain karena jarak yang lumayan jauh, trek yang akan dilalui pun variatif, sehingga saya pun memakai perlengkapan riding yang biasa saya pakai untuk jarak jauh, seperti jaket plus rompi, celana tebal, sepatu riding, sarung tangan, pelindung lutut dan tidak lupa helm plus balaklapa alpinestar kesukaan saya.

sekitar pukul 8.45 WIB saya start perjalanan, setelah sebelumnya saya lihat Google Maps sebentar untuk melihat dan memprediksikan rute awal, saya memilih jalur awal keberangkatan melalui Tenjolaya (daerah yang terkenal dengan obyek wisata Curug Luhurnya), udara segar saya rasakan ketika melalui jalur ini, karena memang daerah ini berada di dataran yang cukup tinggi, ditambah lagi cuaca saat itu sedang agak mendung, sehingga pemakaian jaket dengan didobel rompi serta pemakaian balaklapa membuat perjalanan saya menjadi nyaman dan hangat. saya keluar dari jalur tersebut di daerah Cikampak, Ciampea Bogor, kemudian saya melanjutkan ke arah kiri menuju Leuwiliang. selepas pasar Leuwiliang saya mampir sebentar di SPBU untuk mengisi 30 ribu rupiah Pertamax kedalam tangki motor saya, sekaligus menanyakan kepada petugas SPBU dimana pertigaan yang akan saya lalui untuk menuju Nanggung, berdasar info yang saya dapat dari teman saya, dia mengatakan bahwa di pertigaan menuju Nanggung tersebut terdapat sebuah Tugu yang di atasnya terdapat Kujang. saya pun bertanya kepada petugas SPBU apakah pertigaan tersebut masih jauh, petugas itupun memberitahu bahwa pertigaan tersebut tidak terlalu jauh dari SPBU.

akhirnya saya pun menemukan pertigaan tersebut, lanjut belok kiri, jalan aspal yang saya lalui lumayan bagus dan sepi sehingga saya memacu motor saya dengan agak kencang melalui trek ini. semakin jauh saya meninggalkan pertigaan maka semakin dalam pula saya menjelajahi desa demi desa di Kecamatan Nanggung ini, dan kondisi jalan pun berubah seiring semakin dalamnya saya memasuki daerah ini. kondisi jalan pun kini bervariatif, mulai dari aspal mulus, lubang, bahkan ada beberapa jalanan yang lapisan aspalnya telah terkelupas sehingga pondasi-pondasi batunya muncul ke permukaan jalan.
sebelum memasuki area yang lebih dalam
Kemudian sayapun sampai di sebuah pertigaan, berdasarkan tanda jalan yang saya temui saya tahu bahwa lurus adalah menuju Desa Malasari, dan kanan menuju TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak). Desa Malasari ini adalah merupakan salah satu Desa Adat di Kecamatan Nanggung ini, terdapat sebuah gapura menuju desa ini yang bertuliskan selamat datang di desa bersejarah Malasari. bahkan di desa ini ada rumah adat masyarakat setempat, namun sayang saat itu saya tidak berkesempatan untuk mengunjunginya.
Gapura Desa Malasari
Jalan menuju TNGHS
Saya pun memilih lurus, karena setahu saya Kebun Teh tujuan saya berada di Desa ini. akhirnya saya pun sampai di desa Malasari, mampir sebentar untuk mengisi pulsa, alhamdulillah di sini jaringan Indosat bagus, sehingga saya tidak khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak saya inginkan. sekalian mengisi pulsa saya pun bertanya kepada ibu-ibu yang menjual pulsa mengenai lokasi kebun teh tujuan saya, kemudian di ibu pun mengatakan bahwa saya salah jalan, seharusnya di Gapura saya ambil kanan di pertigaan tadi dan masuk ke area TNGHS. akhirnya setelah mengucapkan terima kasih saya putar arah menuju TNGHS.

Semakin dalam saya memasuki area kondisi jalan mulai semakin rusak, TNGHS maka semakin lebat hutan yang saya temui, bahkan beberapa ratus meter saja memasuki wilayah ini saya langsung disambut oleh kabut yang turun lumayan tebal.
kabut di area TNGHS

Area TNGHS

Kabut
spooky ga tuh

Bagi saya memasuki wilayah TNGHS ini membuat saya cukup agak takut dan was-was, tentu saja rasa takut ini mungkin tidak berarti manakala saya kesini tidak sendirian, . namun saya berusaha untuk fokus dalam mengendalikan motor saya melintasi jalanan yang mayoritasnya telah terkelupas aspalnya, dan tidak lupa juga saya berdo'a da meminta perlingdungan kepada Allah Subhana Wa Ta'ala agar melindungi saya dalam perjalanan kali ini. namun tetap saja ada beberapa kekhawatiran saya ketika melintasi trek ini, yaitu takut ban kempes tiba-tiba, kehabisan bensin dan juga tidak kalah mengerikannya adalah takut apabila rantai saya putus di tengah jalan. namun alhamdulillah tidak ada satu kejadian pun yang  beresiko dalam ODR kali ini
di tengah jalan melintasi area TNGHS ini saya bertemu dengan ini :
Gapura milik Brimob
Plang yang menunjukan bahwa daerah tersebut merupakan daerah yang dipakai untuk latihan Brimob, tempat seperti ini memang sangat cocok untuk melatih fisik dan mental para prajurit, siang hari saja membuat bulu kuduk ini merinding apalagi di malam hari tanpa penerangan sedikitpun, horror broh!

akhirnya setelah menepuh perjalanan yang cukup membuat tangan pegal, akhirnya saya sampai di kebun teh tujuan saya. yaitu kebun teh Nirmala, kebun teh yang tidak 'terurus' menurut saya jika dibandingkan dengan puncak. namun kealamian Nirmala jelas menjadi kelebihan tersendiri dibanding Puncak Bogor. Dari kejauhan saya melihat ada beberapa rumah penduduk, emm...entah rumah penduduk atau rumah para pengurus perkebunan saya kurang tau pasti, karena memang sebelum berangkat saya tidak mengumpulkan informasi yang cukup detail mengenai wilayah ini (belakangan saya dapat info dari teman-teman sehobi, bahwa setelah melewati kebun teh Nirmala maka kita akan bertemu dengan sebuah Desa Wisata dan beberapa lokasi wisata alam lainnya yang menjadi idaman kami para  Ekplorer Rider).

beberapa view kebun teh Nirmala :




akhirnya sekitar pukul 11.30 wib, saya memutuskan untuk balik kanan dari kebun teh, setelah puas menghirup udara pegunungan yang sangat segar dan sejuk. saya memutuskan untuk 'pulang cepat' dalam ODR kali ini karena memang saya harus kembali ke sekolah, dan saya pun hanya bilang ke teman-teman di sekolah, bawah saya keluar untuk 'jalan-jalan sebentar'.





2 komentar:

  1. Kmren saya kesitu b'2 udah masuk TNGHS balik lagi gan karena liat jalan'y udah takut kanan kiri hutan berkabut dan gk ada signal

    BalasHapus